Senin, 02 Mei 2016

Jenis - jenis pembelajaran

Jenis-jenis perencanaan pembelajaran

Perencanaan adalah proses bantuan atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan untuk mencapai menetapkan jalan dan sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu seefektif mungkin. Perencanaan merupakan tindakan menetapkan terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan, bagaimana mengerjakannya, apa yang harus dikerjakan, dan siapa yang mengerjakannya. Sedangkan menurut pendapat lain, perencanaan adalah suatu proyeksi tentang apa yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan absah dan bernilai. Yang di dalamnya mencakup elemen-elemen sebagai berikut:
1)      Mengidentifikasikan dan mendokumentasikan kebutuhan.
2)      Menentukan kebutuhan yang perlu diperoleh.
3)      Spesifikasi rinci hasil yang dicapai tiap kebutuhan yang diprioritaskan.
4)      Identifikasi strategi alternatif yang mungkin dan alat untuk melengkapi setiap persyaratan dalam mencapai tiap kebutuhan, termasuk di dalamnya berinci keuntungan dan kerugian tiap strategi dan alat yang dipakai ke mana harus pergi dan mengindetifikasikan persyaratan yang diperlukan dengan cara yang paling efektif dan efisien.
Sedangkan "pembelajaran" adalah suatu kombinasi yang meliputi unsur-unsur manusia, material, fasilitas, kelengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Manusia terlibat dalam sistem pengajaran. Pengajaran terdiri dari siswa, guru dan tenaga lainnya.

  1. Jenis-jenis perencanaan pembelajaran
Jenis perencanaan pembelajaran menurut luas jangkauan dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

  1. Perencanaan makro
    Perencanaan makro adalah perencanaan yang menetapkan kebijakan-kebijakan yang akan ditempuh, tujuan-tujuan yang ingin dicapai dan cara-cara mencapai tujuan itu pada tingkat nasional. Rencana ini biasanya mengikuti rencana dalam bidang ekonomi dan sosial.
Dipandang dari sudut perencanaan makro, tujuan yang harus dicapai negara khususnya dalam bidang peningkatan SDM dalam pengembangan sistem pendidikan untuk menghasilkan tenaga yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan. Sedangkan menurut kualifikasi harus dapat menghasilkan tenaga yang kreatif dan terampil yang sesuai dengan bidangnya dan berjiwa Pancasila.
Untuk melaksanakan fungsi perencanaan makro hendaknya strategi pendidikannya harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

a)      Tujuan pendidikan nasional telah dirumuskan dengan jelas tujuan ini dijabarkan agar lebih spesifik.
b)      Pemerintah mempunyai wewenang utama dalam pengambilan keputusan, dan menciptakan mekanisme kerja yang efektif.
c)      Sumber pembiayaan harus dimobilisasikan dari sektor yang ada.
d)     Prioritas harus disusun, baik yang berkenaan dengan bentuk tingkatan dan jenis pendidikan.
e)      Alokasi biaya harus disediakan menurut prioritas yang telah ditetapkan.
f)       Penilaian yang berkesinambungan harus selalu dilaksanakan dan program direvisi berdasarkan penilaian itu.
g)      Pelaksanaan pendidikan mendapat latihan sesuai dengan tugas yang akan dikerjakannya.
2)      Perencanaan Meso
Kebijakan yang ditetapkan dalam perencanaan makro kemudian dijabarkan lebih rinci ke dalam program-program dalam dimensi yang lebih kecil pada tingkat ini. Perencanaan sudah lebih bersifat rasional disesuaikan dengan keadaan daerah, departemen atau unit-unit.

3)      Perencanaan mikro
Perencanaan mikro diartikan sebagai perencanaan tingkat institusional dan merupakan penjabaran dari perencanaan tingkat meso. Kekhususan-kekhususan dari lembaga mendapat perhatian. Namun tidak boleh bertentangan dengan apa yang telah ditetapkan dalam perencanaan makro ataupun meso. Contoh perencana mikro, yaitu kegiatan belajar mengajar.

Perencanaan menurut tingkatannya
Jenis perencanaan menurut tingkatannya dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
1)      Perencanaan strategis
Perencanaan strategis yaitu perencanaan yang berkaitan dengan penetapan tujuan. Pengalokasian sumber-sumber dalam mencapai tujuan dan kebijakan yang dipakai sebagai pedoman. Perencanaan jenis ini sering juga disebut perencanaan tingkat normatif, karena keputusan yang dibuat tidak didasarkan pada data-data statistik, melainkan juga pertimbangan para perencana. Perencanaan strategik disebut juga perencanaan jangka panjang. Strategi itu menurut R.G. Murdick J.E. Ross (dalam Fattah 2009: 55) diartikan sebagai konfigurasi tentang hasil yang diharapkan tercapai pada masa depan. Bentuk konfigurasi tersebut berdasarkan ruang lingkup, hasil persaingan, target, dan penataan sumber-sumber.

a) Ruang Lingkup
Ruang lingkup pendidikan menyangkut hasil-hasil pendidikan yang diharapkan, pemakai hasil pendidikan, pasaran hasil pendidikan, kualitas hasil dan karakteristik yang ditentukan untuk hasil pendidikan.

b) Hasil Persaingan
Kemampuan hasil pendidikan yang berkaitan dengan posisi suplai, pengelolaan yang spesifik dan kapasitas merespons terhadap gerak perubahan.

c)   Target
Spesifikasi target-target yang menegaskan pernyataan kuantitatif tujuan-tujuan yang akan dicapai, profitabilitas dan investasi beserta perkiraan resiko atau faktor penunjang lainnya.

d)   Penataan Sumber-sumber
Penentuan sumber-sumber pendidikan menyangkut alokasi pengembangan sumber daya kependidikan, faktor geografik dan kecenderungan perubahan dengan perubahan yang berkenaan dengan sistem nilai.

2)      Perencanaan Koordinatif
Perencanaan koordinatif adalah perencanaan yang ditujukan untuk mengarahkan jalannya pelaksanaan, sehingga tujuan yang telah ditetapkan itu dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Perencanaan ini mempunyai cakupan semua aspek operasi suatu sistem yang meminta ditaatinya kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan pada tingkat perencanaan strategik.

3) Perencanaan manajerial
Perencanaan manajerial, yaitu perencanaan yang ditujukan untuk mengarahkan proses pelaksanaan agar tujuan dapat dicapai secara efektif dan efisien. Perencanaan lebih rinci dan menggunakan data statistik. Meskipun dalam beberapa hal masih menggunakan pertimbangan akal sehat.

4)      Perencanaan operasional
Perencanaan ini lebih memusatkan pada apa yang akan dikerjakan pada tingkat pelaksanaan, dikerjakan pada tingkat perencanaan di lapangan dari rencana manajerial. Perencanaan ini bersifat dan berfungsi memberi petunjuk konkrit tentang pelaksanaan suatu proyek atau program. Baik tentang aturan, prosedur, dan ketentuan-ketentuan lain yang telah ditetapkan.
Perencanaan ini tidak banyak membutuhkan pertimbangan-pertimbangan individual. Karena sebagian besar didasarkan pada data kuantitatif yang dapat diukur. Perencanaan ini bersifat spesifik dan berfungsi untuk memberikan petunjuk konkret tentang bagaimana suatu program atau proyek khusus dilaksanakan menurut aturan, prosedur, dan ketentuan lain yang ditetapkan secara jelas sebelumnya. Perencanaan operasional biasanya tidak mempergunakan pendekatan integratif, seperti halnya perencanaan strategik. Oleh karena itu, beberapa kelemahan yang terjadi dari rencana ini, antara lain:
1)   Satuan harga yang tidak pasti, karena sukar merancang harga yang pasti terutama hal-hal yang spesifik
2)   Alat ukur sering berbeda-beda
3)   Pekerjaan adakalanya tertunda, staf yang berhenti
4)   Peranan dan kontribusi pemimpin terhadap pencapaian tujuan jangka panjang tidak diukur

Perencanaan menurut waktu
Berdasarkan kriteria waktu, ada tiga macam perencanaan, yaitu: perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka menengah, dan perencanaan jangka pendek. Dalam menyusun sebuah rencana perlu terlebih dahulu ditetapkan apakah yang disusun sehingga langkah-langkah kegiatan dapat tersusun dan tujuan kegiatan tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

1)      Perencanaan jangka panjang
Perencanaan jangka panjang biasanya mempunyai jangka waktu 10 s/d 25 tahun. Karena begitu panjangnya siklus perencanaan. Maka perencana yang panjang memuat rencana-rencana yang bersifat umum, global, belum teliti.
Perencanaan jangka panjang bersifat perspektif, yaitu memberikan arah yang jelas bagi perencanaan yang berjangka waktu lebih pendek. Perencanaan jangka panjang masih perlu dijabarkan lagi menjadi jangka menengah dan seterusnya dijabarkan menjadi perencanaan jangka pendek.

2)      Perencanaan jangka menengah
Perencanaan jangka menengah yaitu rencana yang mencakup antara 4-10 tahun. Perencanaan jangka menengah disusun berdasarkan perencanaan pendek. Repelita tergolong jenis perencanaan jangka menengah yang kemudian dijabarkan ke dalam perencanaan tahunan yaitu perencanaan jangka pendek yang bersifat operasional.


3)      Perencanaan jangka pendek
Perencanaan jangka pendek yaitu yang mencakup kurun waktu antara 1-3 tahun dan merupakan jabaran dari rencana jangka panjang dan jangka pendek. Salah satu perencanaan jangka pendek yang sering kita temui adalah perencanaan tahunan. Perencanaan tahunan atau juga disebut perencanaan operasional di negara kita ini pada prakteknya merupakan siklus yang selalu berulang setiap tahun.
Sedangkan menurut Rahman (1989: 48) jenis-jenis perencanaan pendidikan dapat ditinjau dari segi sifatnya, luas lingkupnya, dan dari segi pembuat rencananya.

1.    Ditinjau dari Segi Sifatnya
Jenis-jenis perencanaan pendidikan yang ditinjau dari segi sifatnya terdapat perencanaan yang dibuat berdasarkan fakta nyata, perencanaan yang dibuat berdasar hasil penalaran, regio planning, flexible planning, dan continue planning.

a.    Perencanaan yang Dibuat Berdasarkan Fakta Nyata
Perencanaan yang dibuat berdasarkan fakta nyata adalah perencanaan yang disusun berdasarkan hasil penelitian atau hasil kegiatan observasi lapangan.

b.    Perencanaan yang Dibuat Berdasar Hasil Penalaran
Perencanaan yang dibuat berdasar hasil penalaran adalah perencanaan yang dibuat berdasarkan hasil renungan pemikiran yang biasa disebut rasional planning atau logical planning.

c.    Regio Planning
Regio planning adalah perencanaan yang berlaku sekali saja dan tidak ada tindak lanjutnya.

d.   Flexible Planning
Flexible planning adalah perencanaan yang bersifat luas, yakni suatu perencanaan yang dapat menyesuaikan diri dengan keadaan kondisi dan situasi setempat.

e.    Continue Planning
Continue planning adalah perencanaan yang berkelanjutan, sehingga nampak suatu progress.

2.    Ditinjau dari Luas Lingkupnya
Jenis-jenis perencanaan pendidikan yang ditinjau dari segi luas lingkupnya terdapat international planning, national planning, regional planning, city planning, dan village planning.

a.    International Planning
International planning adalah suatu perencanaan yang mencakup kepentingan negara-negara dunia. Perencanaan semacam ini biasanya dibuat oleh badan-badan internasional.

b.    National Planning
National planning adalah perencanaan yang dibuat oleh suatu negara yang mencakup kepentingan dari negara yang bersangkutan.

c.    Regional Planning
Regional planning adalah perencanaan yang dibuat oleh pemerintahan wilayah dan daerah.

d.   City Planning
City planning adalah suatu perencanaan tingkat kota.

e.    Village Planning
Village planning adalah perencanaan tingkat pedesaan.

3.    Ditinjau dari Segi Pembuat Rencananya
Jenis-jenis perencanaan pendidikan yang ditinjau dari segi pembuat rencananya terdapat individual planning, staff planning, organizing planning committee, department planning, dan supervisory planning.

a.    Individual Planning
Individual planning adalah suatu rencana yang dibuat secara perorangan.

b.    Staff Planning
Staff planning adalah suatu perencanaan yang dibuat untuk mengatur suatu staf.

c.    Organizing Planning Committee
Organizing planning committee adalah suatu perencanaan yang dibuat oleh suatu panitia dari suatu organisasi.

d.   Department Planning
Department planning adalah suatu perencanaan yang dibuat oleh suatu departemen.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar